Bli Sing Blog

Media Berbagi Petualangan.

Belajar Tatap Muka

Kegiatan diskusi kelompok pada saat pembelajaran tatap muka.

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

Kegiatan Diklat Pengembangan Profesi.

Sabtu, 29 Agustus 2020

Ruang Lingkup Biologi (4)

KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM

Laboratorium merupakan tempat/gedung atau ruangan yang digunakan untuk pelayanan akademis terutama pelayanan praktikum dan penelitian tugas akhir siswa/mahasiswa dan penelitian guru/dosen serta kegiantan lain yang berhubungan dengan peningkatan dan pengembangan pendidikan.

Melaksanakan praktikum di laboratorium memerlukan kehati-hatian, mengingat di dalam laboratorium terdapat berbagai macam alat yang mudah pecah dan bahan-bahan kimia yang tentunya memiliki pengaruh tertentu pada tubuh. Oleh karena itu, saat bekerja di dalam laboratorium harus selalu hati-hati dan waspada terhadap setiap bahaya yang mungkin terjadi. Sikap ini merupakan sikap dasar dalam mencegah terjadinya kecelakaan. 

Terkait dengan hal tersebut, maka ditetapkan Tata Tertib Penggunaan Laboratorium yang harus selalu ditaati. Contoh tata tertib di laboratorium dapat dilihat disini.

Saat bekerja di dalam laboratorium, diusahakan untuk menggunakan pakaian yang telah ditetapkan. Pakaian standar saat bekerja di laboratorium terdiri atas:

  1. Jas Laboratorium 
  2. Kacamata Pelindung
  3. Pelindung Muka
  4. Masker Gas
  5. Kaos/Sarung Tangan
Jas laboratorium atau yang sering disingkat Jas Lab adalah salah satu alat pelindung diri (APD) yang wajib digunakan oleh para pekerja di lingkungan laboratorium. Jas adalah baju berlengan panjang, berkancing satu sampai tiga yang dipakai diluar kemeja yang dilengkapi dengan peralatan untuk mengadakan percobaan (penyelidikan atau sebagainya). Jasl lab berfungsi sebagai pelindung agar apara pemakainya terhindar dari paparan atau percikan bahan kimia maupun zat kontaminan yang berbahaya.1

Kacamata pelindung, percikan larutan kimia atau panas dapat membahayakan mata orang yang bekerja di laboratorium. Oleh karena itu, mereka harus menggunakan kaca mata khusus yang tahan terhadap potensi bahaya kimia dan panas. Kaca mata tersebut terbagi menjadi dua jenis, yaitu clear safety glasses dan clear safety goggles.

Pelindung muka (face shield), digunakan untuk melindungi muka dari panas, api, dan percikan material panas. Alat ini biasa digunakan saat mengambil alat laboratorium yang dipanaskan di tanur suhu tinggi, melebur sampel tanah di alat peleburan skala lab, dan mengambil peralatan yang dipanaskan dengan autoclave.

Masker gas, bahan kimia atau reaksi kimia yang dihasilkan bisa mengeluarkan gas berbahaya. Oleh karena itu, masker gas sangat cocok digunakan agar gas berbahaya tidak terhirup. dilihat dari jenisnya, masker gas bisa berupa masker gas biasa yang terbuat dari kain dan masker gas khusus yang dilengkapi material penghisap gas. Masker gas biasa umumnya digunakan untuk keperluan umum, misalnya membuat larutan standar. Sementara master gas khusus digunakan saat menggunakan larutan atau bahan kimia yang memiliki gas berbahaya, misalnya asam klorida, asam sulfat, dan asam sulfida.

Kaos/sarung tangan (glove), melindungi tangan dari ceceran larutan kimia yang bisa membuat kulit gatal atau melepuh. Macam-macam kaos tangan yang digunakan di lab biasanya terbuat dari karet alam, nitril, dan neoprena.  

PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM

Dalam melaksanakan kegiatan praktikum, diperlukan alat-alat yang mendukung dalam melakukan pengamatan/eksperimen terkait biologi. Alat-alat laboratorium yang sering digunakan saat praktikum biologi antara lain:
Contoh alatnya dapat dilihat pada gambar berikut.
Alat Laboratorium

   
Buret adalah   sebuah peralatan gelas laboratorium berbentuk silinder yang memiliki garis   ukur dan sumbat keran pada bagian bawahnya. Ia digunakan untuk meneteskan   sejumlah reagen cair dalam eksperimen yang memerlukan presisi, seperti pada   eksperimen titrasi   
   
Pembakar Bunsen, dinamai dari   Robert Bunsen, adalah sebuah   peralatan laboratorium umum yang menghasilkan nyala api gas tunggal yang   terbuka, yang digunakan untuk pemanasaan, sterilisasi, dan pembakaran.   
   
Mikroskop adalah alat   yang digunakan untuk mengamati objek yang berukuran sangat kecil.   
   
Rak tabung reaksi yaitu   sebagai tempat untuk meletakkan tabung reaksi yang berjumlah banyak.   
   
Tabung reaksi sebagai   tempat untuk mereaksikan bahan kimia. Untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil. Sebagai tempat   perkembangbiakan mikroba dalam media cair.   
   
Laboratory Funnel adalah pipa dengan lebar, mulut sering kerucut dan   batang yang sempit. Hal ini digunakan untuk menyalurkan zat cair atau halus   ke dalam wadah dengan lubang kecil.   
   
Kertas saring untuk   memisahkan partikel suspensi dengan cairan ,atau untuk memisahkan antara zat   terlarut dengan zat padat.   
   
stopper sering   digunakan untuk penyimpanan sementara sampel kimia atau biologi.   
   
Evaporating Dish adalah bagian dari gelas laboratorium yang digunakan   untuk penguapan solusi dan cairan supernatan dan kadang-kadang ke titik   lelehnya. Menghasilkan larutan pekat atau endapan padat dari bahan terlarut.   
   
Cawan   Petri atau telepa Petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar dan terbuat   dari plastik atau kaca yang digunakan untuk membiakkan sel. Cawan Petri   selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah dan yang lebih   besar merupakan tutupnya.   
   
Crucible dan penutup biasanya terbuat dari bahan yang tahan terhadap   suhu tinggi, misalnya porselen, alumina atau logam inert. digunakan   dalam gravimetri analisis kimia kuantitatif (analisis dengan mengukur massa   analit atau turunannya).   
   
Mortar (lumpang) dan alu. berfungsi untuk menghaluskan atau menggerus   suatu benda atau zat.   
   
Gelas ukur adalah alat gelas kimia yang biasanya berbahan kaca. Fungsi utama gelas ukur adalah untuk mengukur volume suatu zat.   
   
Alat   suntik atau spuit (Inggris: syringe) adalah pompa   piston sederhana untuk menyuntikkan atau menghisap cairan atau gas.   
   
Pipet   tetes adalah jenis pipet yang berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau   kaca dengan ujung bawahnya agak meruncing dengan ujung atasnya ditutupi   karet. Berguna untuk mengambil cairan dalam skala tetesan kecil, saat   melakukan percobaan reaksi kimia di laboratorium   
   
Penjepit Krus   Porselin (Crucible tongs)
   
Digunakan untuk   menjepit krus porselin pada saat dimasukkan ataupun dikeluarkan dari oven   atau furnace   
   
Spatula adalah alat   untuk mengambil obyek. Spatula yang sering   digunakan di laboratorium biologi   atau kimia berbentuk sendok kecil, pipih dan bertangkai.   
   
Retort flask   adalah jenis labu yang didesain eksklusif untuk tujuan distilasi. Labu ini dibentuk menyerupai tetesan air   dengan ujung labu yang membungkuk dengan sudut nyaris 90 derajat.   
   
Batang   pengaduk merupakan sebuah peralatan laboratorium yang digunakan untuk   mencampur bahan kimia dan cairan untuk keperluan laboratorium. Biasanya   terbuat dari kaca pejal, dengan dengan ukuran hampir sama dengan sedotan   minum, hanya sedikit lebih panjang dan ujungnya membulat.   
   
Gelas   piala (bahasa Inggris: beaker   glass) atau kadang   kala disebut sebagai gelas beker adalah sebuah wadah penampung yang digunakan   untuk mengaduk, mencampur, dan memanaskan cairan yang biasanya digunakan   dalam laboratorium.   
PENGENALAN BAHAN-BAHAN KIMIA

Bahan-bahan kimia yang sering digunakan saat melaksanakan kegiatan praktikum biologi antara lain:
   
Nama Bahan   
   
Fungsi   
   
Spritus    
   
sebagai   bahan bakar pembakaran dalam praktikum   
   
Metilen Blue   
   
Sebagai pewarna,   digunakan sebagai bakterisida dan fungisida dalam akuarium   
   
Eosin    
   
Sebagai pewarna,   digunakan sebagai penanda adanya respirasi (pada saat praktikum respirasi)   
   
Asam Sulfat (H2SO4)   
   
Berperan dalam   proses pengasaman, bahan ini sifatnya korosif (bisa menghancurkan dampak   negatif buat benda lain)   
   
Vaselin   
   
Sebagai pelumas   respirometer   
   
Iodin    
   
Untuk menguji   amilum (enzim), sebagai anti bakteri   
   
Garam (NaCl)   
   
Untuk menetralkan   suatu zat   
   
Soda api (NaOH)   
   
Sebagai bahan   baku pembuatan sabun   
   
Alkohol   
   
Untuk mensterilkan   benda, membersihkan alat praktikum   
   
Formalin    
   
Untuk mengawtkan   suatu zat/benda   
   
Aquades    
   
Sebagai air   murni, sebagai pelarut    

Pada bahan-bahan kimia akan dijumpai simbol/kode bahan kimia yang memiliki arti tersendiri. Simbol/kode bahan kimia dapat dilihat pada gambar berikut.
Simbol Bahan Kimia

Simbol Bahan Kimia




Selasa, 25 Agustus 2020

RHIZOPUS STOLONIFER PADA ROTI BASI

Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan ciri-ciri jamur Rhizopus stolonifer, (2)

menggambarkan struktur tubuh jamur Rhizopus stolonifer, (3) mendeskripsikan klasifikasi jamur

Rhizopus stolonifer, (4) mendeskripsikan cara reproduksi jamur Rhizopus stolonifer, (5)

mendeskripsikan peranan jamur Rhizopus stolonifer dalam kehidupan sehari-hari. Jenis penelitian

ini adalah penelitian. Artikel lebih lengkap bisa dibaca disini


Senin, 24 Agustus 2020

RUANG LINGKUP BIOLOGI (3)

Materi

DEFINISI METODE ILMIAH 

Metode ilmiah tersusun dari dua kata, yaitu “metode” dan “ilmiah”. Secara sederhana, metode sering diartikan sebagai cara untuk melakukan sesuatu. Dalam penelitian, metode adalah suatu ilmu tentang cara atau langkah-langkah yang ditempuh dalam suatu disiplin tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ilmiah adalah segala sesuatu yang bersifat ilmu, secara ilmu pengetahuan, atau memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Proses berfikir untuk mendapatkan cara penyelesaian yang mungkin berdasarkan bukti-bukti.

Menurut J. Sudarminta (2002), metode ilmiah adalah prosedur atau langkah-langkah sistematis yang perlu diambil guna memperoleh pengetahuan yang didasarkan atas persepsi indrawi dan melibatkan uji coba hipotesis serta teori secara terkendali. 

Menurut Agung Nugroho, dkk (2009), metode ilmiah adalah suatu metode yang tersusun secara sistematis untuk memecahkan suatu masalah yang timbul dalam ilmu pengetahuan. 

Jadi metode ilmiah adalah cara kerja dari ilmu pengetahuan, bersifat ilmiah serta merupakan langkah-langkah sistematis yang digunakan dalam ilmu-ilmu tertentu baik direfleksikan atau diterima begitu saja. 


SYARAT METODE ILMIAH 

Syarat metode ilmiah antara lain: 
  1. Objektif 
  2. Metodik 
  3. Sistematik 
  4. Berlaku umum 

Objektif 
Objektif artinya pengetahuan sesuai dengan objeknya atau didukung fakta empiris. 

Metodik 
Metodik artinya pengetahuan itu diperoleh dengan menggunakan cara-cara tertentu yang teratur dan terkontrol. 

Sistematik 
Sistematik artinya pengetahuan itu disusun dalam suatu sistem yang satu sama lain saling berkaitan dan saling menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh. 

Berlaku umum 
Berlaku umum artinya pengetahuan itu tidak hanya dapat diamati oleh seseorang atau beberapa orang saja, tetapi semua orang dengan cara eksperimen yang sama akan memperoleh hasil yang sama pula. 


KRITERIA METODE ILMIAH 

Kriteria metode ilmiah antara lain:
  1. Berdasarkan fakta 
  2. Bebas dari prasangka 
  3. Menggunakan prinsip-prinsip analisis 
  4. Menggunakan hipotesa 
  5. Menggunakan ukuran objektif 
  6. Menggunakan teknik kuantifikasi 

Berdasarkan fakta 
Keterangan-keterangan yang ingin diperoleh dalam penelitian, baik yang akan dikumpulkan dan yang dianalisa haruslah berdasarkan fakta-fakta yang nyata. Janganlah penemuan atau pembuktian didasarkan pada daya khayal, kira-kira, legenda-legenda, atau kegiatan sejenis. 

Bebas dari prasangka 
Metode ilmiah harus mempunyai sifat bebas prasangka, bersih dan jauh dari pertimbangan subjektif. Menggunakan suatu fakta haruslah dengan alasan dan bukti yang lengkap dan dengan pembuktian yang objektif. 

Menggunakan prinsip-prinsip analisis 
Dalam memahami serta memberi arti terhadap fenomena, harus digunakan prinsip analisis. Semua masalah harus dicari sebab-musabab serta pemecahannya dengan menggunakan analisis yang logis, dan fakta yang mendukung dengan menggunakan analisis yang tajam. 

Menggunakan hipotesa 
Dalam metode ilmiha, peneliti harus dituntun dalam proses berpikir dengan menggunakan analisis. Hipotesa harus ada untuk memandu jalan pikiran ke arah tujuan yang ingin dicapai sehingga hasil yang ingin diperoleh akan mengenai sasaran dengan tepat. Hipotesa merupakan pegangan yang khas dalam menuntun jalan pikiran peneliti. 

Menggunakan ukuran objektif 
Kerja penelitian dan analisis harus dinyatakan dengan ukuran yang objektif. Ukuran tidak boleh dengan merasa-rasa atau menuruti hati nurani. Pertimbangan-pertimbangan harus dibuat secara objektif dan dengan menggunakan pikiran yang waras. 

Menggunakan teknik kuantifikasi 
Dalam memperlakukan data ukuran kuantitatif, jauhi ukuran-ukuran seperti: sejauh mata memandang, sejauh sebatang rokok, dan sebagainya. Kuantifikasi yang termudah adalah dengan menggunakan ukuran nominal, ranking, dan rating. 


KARAKTERISTIK METODE ILMIAH 

Adapun karakteristik dari metode ilmiah, antara lain sebagai berikut: 
  1. Kritis dan Analitis 
  2. Logis 
  3. Testability 
  4. Objektif dan Teoritis 
  5. Empiris 
  6. Sistematis  
Kritis dan Analitis
Karakteristik pertama dari metode ilmiah adalah kritis dan analitis. Mendorong kepada suatu kepastian dan proses penelitian untuk mengindikasi masalah dan metode untuk mendapatkan solusinya. 

Logis 
Merujuk pada metode dari argumentasi ilmiah. Kesimpulan diturunkan dari bukti yang ada. 

Testability 
Penelitian ilmiah harus dapat menguji hipotesis dengan pengujian statistik yang menggunakan data yang dikumpulkan. 

Objektif dan Teoritis 
Ilmu pengetahuan mengandung arti pengembangan suatu struktur konsep dan teoritis untuk menuntun dan mengarahkan upaya penelitian.  

Empiris 
Metode ini pada prinsipnya bersandar pada realitas. 

Sistematis 
Sistematis artinya mengandung suatu prosedur yang cermat 

TUJUAN METODE ILMIAH 

Tujuan metode ilmiah dalam suatu proyek ilmiah adalah:
  1. Mendapatkan pengetahuan ilmiah (rasional, teruji) sehingga merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan. 
  2. Merupakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis. 
  3. Untuk mencari ilmu pengetahuan yang dimulai dari penentuan masalah, pengumpulan data yang relevan, analisis data dan interpretasi temuan, diakhiri dengan penarikan kesimpulan. 

SIKAP ILMIAH 

Beberapa karakter peneliti yang harus dikembangkan adalah: 
  1. Mampu membedakan opini dan fakta
  2. Memiliki rasa ingin tahu
  3. Peduli terhadap lingkungan
  4. Jujur terhadap fakta
  5. Terbuka dan fleksibel
  6. Berani mencoba
  7. Berpendapat secara ilmiah dan kritis 
  8. Bekerjasama 
  9. Ulet dan gigih
  10. Bertanggungjawab

Mampu membedakan opini dan fakta. Opini adalah suatu pendapat yang belum teruji kebenarannya melalui suatu penelitian. Fakta adalah hasil suatu penelitian yang kebenarannya sudah teruji.

Memiliki rasa ingin tahuSeorang peneliti biasanya selalu ingin mengetahui segala hal. Keingintahuan dan minat atas segala sesuatu merupakan salah satu dasar ditemukannya konsep, teori, dan hukum dalam bidang sains.

Peduli terhadap lingkunganSikap peduli terhadap lingkungan harus tertanam dalam jiwa seorang peneliti karena suatu penelitian akan sia-sia jika proses maupun hasilnya merusak lingkungan. Sikap ilmiah ini dapat diwujudkan dengan ikut menjaga kelestarian lingkungan.

Jujur terhadap faktaSeorang peneliti harus jujur dalam mengambil dan mengolah data suatu penelitian. Tidak boleh ada pemalsuan (manipulasi) meskipun hasilnya tidak sesuai dengan keinginannya.

Terbuka dan fleksibelSeorang peneliti harus terbuka dalam menyampaikan hasil kajiannya. Terbuka disini berarti mau menerima masukan, saran dan kritikan agar hasil penelitian menjadi lebih baik.

Berani mencobaRasa ingin tahu tentang sesuatu tidak akan pernah terwujud tanpa keberanian untuk mencoba. Seorang peneliti harus berani untuk mencoba mencari jawaban atas berbagai pertanyaan yang ada di pikirannya.

Berpendapat secara ilmiah dan kritisSeorang peneliti harus mampu berpendapat secara ilmiah dan kritis. Setiap pendapat harus mempunyai dasar yang kuat dan tepat. Oleh karena itu, seorang peneliti harus banyak membaca buku-buku literatur untuk menambah wawasan.

BekerjasamaPada saat melakukan percobaan seorang peneliti harus mampu bekerjasama dengan orang lain sehingga percobaan dapat berhasil dengan baik.

Ulet dan gigihSeorang peneliti tidak boleh cepat berputus asa. Jika gagal dalam suatu penelitian, peneliti harus segera mencari penyebab kegagalan itu dan mencobanya lagi untuk memperoleh kesuksesan.

BertanggungjawabDalam melakukan penelitian, seorang peneliti harus dapat bertanggungjawab terhadap hasil penelitiannya. Selain itu, keselamatan tim dan keselamatan lingkungan juga menjadi tanggungjawabnya.

LANGKAH-LANGKAH PENULISAN ILMIAH 

Langkah-langkah penelitian secara umum terdiri dari 7 langkah penting antara lain:
  1. Mengidentifikasi Masalah 
  2. Observasi 
  3. Hipotesis 
  4. Eksperimen 
  5. Analisis Hasil 
  6. Kesimpulan  
  7. Publikasi Hasil 
Mengidentifikasi Masalah 
Permasalahan merupakan pertanyaan ilmiah yang harus diselesaikan. Permasalahan dinyatakan dalam pertanyaan terbuka yaitu pertanyaan dengan jawaban berupa suatu pernyataan, bukan jawaban ya atau tidak. 
  • Batasi permasalahan seperlunya agar tidak terlalu luas 
  • Pilih permasalahan yang penting dan menarik untuk diteliti 
  • Pilih permasalahan yang dapat diselesaikan secara eksperimen 
Observasi 
Setelah topik yang akan diteliti dalam proyek ilmiah ditentukan, langkah pertama untuk melakukan proyek ilmiah adalah melakukan observasi awal untuk mengumpulkan informasi segala sesuatu yang berhubungan dengan topik tersebut melalui pengalaman, berbagai sumber ilmu pengetahuan, berkonsultasi dengan ahli yang sesuai. 
  • Gunakan semua referensi: buku, jurnal, majalah, koran, internet, interview
  • Kumpulkan informasi dari ahli: instruktur, peneliti, spesialis
  • Lakukan eksplorasi lain yang berhubungan dengan topik. 
Hipotesis 
Hipotesis merupakan suatu ide atau dugaan sementara tentang penyelesaian masalah yang diajukan dalam proyek ilmiah. Hipotesis dirumuskan atau dinyatakan sebelum penelitian yang seksama atas topik proyek ilmiah dilakukan, karenanya kebenaran hipotesis ini perlu diuji lebih lanjut melalui penelitian yang seksama. Yang perlu diingat, jika menurut hasil pengujian ternyata hipotesis tidak benar bukan berarti penelitian yang dilakukan salah. 
  • Gunakan pengalaman atau pengamatan sebelumnya sebagai dasar hipotesis 
  • Rumuskan hipotesis sebelum memulai proyek eksperimen 
Eksperimen 
Eksperimen dirancang dan dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Perhitungkan semua variabel, yaitu semua yang berpengaruh pada eksperimen. 
  • Usahakan hanya satu varibel bebas selama eksperimen 
  • Pertahankan kondisi yang tetap pada variabel-variabel yang diasumsikan konstan 
  • Lakukan eksperimen berulang kali untuk memvariasi hasil 
  • Catat hasil eksperimen secara lengkap dan seksama 

Beberapa variabel dalam eksperimen antara lain:

  • Variabel bebas, adalah variabel yang sengaja dibuat tidak sama dalam suatu eksperimen (faktor yang mempengaruhi)
  • Variabel terikat, adalah variabel yang muncul karena perlakuan variabel bebas (faktor yang dipengaruhi)
  • Variabel kontrol, adalah variabel yang dibuat sama dalam suatu eksperimen
  • Variabel pengganggu, adalah variabel yang tidak diharapkan tetapi dapat mengganggu hasil eksperimen. Variabel pengganggu ini harus diusahakan tidak ada.

Analisa Data 
Data diperoleh dari hasil eksperimen. Data hasil eksperimen dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. 
  •            Data kualitatif yaitu data yang disajikan dalam bentuk uraian atau deskripsi. Data kualitatif  diolah secara deskriptif naratif dengan membandingkan hasil pengamatan dan studi literatur berdasarkan hasil triangulasi (uji validitas data).

  •       Data kuantitatif yaitu data yang tidak disajikan dalam bentuk angka tetapi dalam bentuk deskripsi. Data kualitatif diolah dalam bentuk tabel, grafik, atau diagram sehingga mudah dipahami orang lain. Selanjutnya, hasil olahan data tersebut dibandingkan dengan teori, fakta, dan konsep yang ada dalam studi literatur.

Kesimpulan 
Kesimpulan proyek merupakan ringkasan hasil proyek eksperimen dan pernyataan bagaimana hubungan antara hasil eksperimen dengan hipotesis. 
Kesimpulan dapat diakhiri dengan memberikan pemikiran untuk penelitian lebih lanjut. Jika hasil eksperimen tidak sesuai dengan hipotesis
  • Jangan ubah hipotesis
  • Jangan abaikan hasil eksperimen
  • Berikan alasan yang masuk akal mengapa tidak sesuai 
  • Berikan cara-cara yang mungkin dilakukan selanjutnya untuk menemukan penyebab ketidaksesuaian 
  • Bila cukup waktu lakukan eksperimen sekali lagi atau susun ulang eksperimen. 
Publikasi Hasil 
Hasil penelitian dipublikasikan kepada khalayak dalam bentuk laporan penelitian, misalnya jurnal ilmiah. Naskah publikasi memuat: 
  • Abstrak 
  • Pendahuluan 
  • Teori dan Metode 
  • Hasil dan Pembahasan 
  • Diskusi 
  • Referensi/Daftar Pustaka
Contoh jurnal ilmiah hasil eksperimen dapat dilihat di link berikut.  

Kamis, 13 Agustus 2020

9 Langkah Mudah Mengurus Mutasi Kendaraan Bermotor

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap Kendaraan Bermotor menyatakan bahwa Samsat bertujuan memberikan pelayanan Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor, pembayaran pajak atas kendaraan bermotor, dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan secara terintegrasi dan terkoordinasi dengan cepat, tepat, transparan, akuntabel, dan informatif. 

Ketika Anda memiliki kendaraan bekas, tentunya akan sedikit kelabakan ketika melakukan pembayaran pajak karena perlu menunjukkan KTP asli pemilik kendaraan. Terkadang kita merasa enggan untuk mengurus mutasi kendaraan, karena informasi-informasi yang beredar di masyarakat menyatakan bahwa prosesnya ribet dan biaya yang lumayan besar. 

Ternyata setelah penulis melakukan mutasi kendaraan sendiri ternyata proses yang dilalui tidak seberat yang diceritakan. Apa saja perlengkapan yang diperlukan untuk mutasi kendaraan? Bagaimanakah langkah-langkah mutasi kendaraan? 

9 Langkah Mudah Mengurus Mutasi Kendaraan Bermotor


Mutasi kendaraan adalah suatu usaha untuk mengurus administrasi mengenai mutasi kendaraan bermotor dari daerah asal ke daerah tujuan yang disesuaikan dengan kepindahan dari alamat si pemilik kendaraan yang baru. Kali ini penulis memaparkan 9 langkah mudah mengurus mutasi kendaraan bermotor. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut. 

Langkah 1 Menyiapkan Berkas Mutasi
Sebelum mengurus mutasi kendaraan, ada beberapa hal yang perlu disiapkan antara lain: 
  • BPKB asli dan fotokopi rangkap 2 
  • STNK asli dan fotokopi rangkap 2 
  • KTP asli dan fotokopi rangkap 2 
  • Kuitansi bukti jual beeli kendaraan dengan meterai Rp. 6.000 
  • Faktur/Form A asli dan fotokopi 
  • Khusus untuk badan hukum, siapkan salinan akta pendirian sebanyak satu lembar, keterangan domisili, surat kuasa bermeterai yang ditandatangani pimpinan serta dibubuhi cap badan hukum yang bersangkutan 
  • Khusus instansi pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD), perlu melampirkan surat tugas atau surat kuasa bermeterai cukup yang ditandatangani oleh pimpinan serta dibubuhi cap instansi yang bersangkutan. 
Langkah 2 Pengecekan Berkas Kendaraan dan Pembayaran Pajak di Kantor Samsat
Kegiatan yang akan dilalui antara lain: 
  • Menuju keloket bagian informasi/pendaftaran mutasi, diloket ini akan diminta BPKB dan KTP daerah yang akan dituju 
  • Cek fisik (gesek nomor rangka dan mesin), dibagian ini Anda akan diberikan formulir/blanko terkait data kendaraan kemudian dilanjutkan dengan gosok mesin. Waktu yang diperlukan tergantung dengan jumlah pendaftar. Jadi penulis sarankan Anda untuk datang lebih awal. 
  • Kembali kebagian informasi untuk mendapatkan pengesahan menuju ke bagian pengambilan kartu induk 
  • Setelah mendapatkan kartu induk lanjut ke bagian berkas BPKB, dibagian ini Anda akan diberikan berkas-berkas kendaraan. Perlu diperhatikan kelengkapan berkas yang diberikan, jaga dengan baik jangan sampai tercecer. 
  • Lanjut ke bagian pengecekan pajak progresif, hal ini tergantung pada jumlah kendaraan yang dimiliki sebelumnya 
  • Pembayaran pajak kendaraan, besar pajak yang harus dibayarkan sesuai dengan jenis dan tahun kendaraan
  • Sampai tahap ini Anda akan diminta untuk melakukan pencabutan berkas BPKB ke POLDA/POLRES setempat 
Langkah 3 Pencabutan Berkas BPKB
Setelah mengurus berkas di kantor samsat, langkah selanjutnya adalah pencabutan berkas BPKB dibagian mutasi POLDA/POLRES setempat. Kegiatan yang akan dilalui adalah: 
  • Melakukan pendaftaran pencabutan berkas BPKB di bagian mutasi keluar 
  • Menyerahkan berkas yang dibawa dari samsat, perhatikan dengan baik Kuitansi pembayaran harus sesuai dengan harga pembelian kendaraan lengkap dengan meterainya ya... he he he 
  • Setelah kelengkapan berkas disetujui, Anda akan diminta untuk melakukan pembayaran administrasi di loket BRI 
  • Kwitansi pembayaran diserahkan ke bagian Mutasi keluar, setelah diproses akan diberikan bukti pengambilan pencabutan berkas BPKB. Biasanya diperlukan jangka waktu tertentu sampai berkas keluar (penulis menunggu sekitar 1 minggu). Untuk sementara akan diberikan surat jalan agar kendaraan tetap bisa digunakan. 
  • Ambil pencabutan berkas BPKB pada waktu yang telah ditentukan 
Langkah 4 Cek Fiskal dan Leges
Mengurus Cek Fiskal dan Leges di kantor Samsat sesuai dengan pelat kendaraan sebelumnya. Hal yang dilakukan antara lain: 
  • Melakukan pendaftara ke bagian Fiskal dan Mutasi 
  • Menyerahkan berkas-berkas kendaraan, untuk dilakukan pengecekan dan penerbitan surat mutasi kendaraan. 
Sampai pada tahap ini Anda bisa sedikit bernapas lega, karena kendaraan Anda tidak ada masalah. Ayo semangat... kita lanjut ke langkah berikutnya. 
9 Langkah Mudah Mengurus Mutasi Kendaraan Bermotor

Langkah 5 Pendaftaran Mutasi Kendaraan di Polda/Polres Tujuan
Mendaftarkan mutasi kendaraan ke POLDA/POLRES yang dituju, hal yang dilakukan adalah: 
  • Melakukan pendaftaran di bagian mutasi 
  • Menyerahkan berkas-berkas untuk dilakukan pengecekan, dalam tahap ini Anda perlu bersabar tergantung dari jumlah pengunjung saat itu. 
  • Setelah pengecekan akan diberikan pengantar untuk menuju ke kantor samsat tujuan 
Langkah 6 Penerbitan Nomor Polisi Kendaraan
Penerbitan Nomor Polisi yang baru dan Administrasi. Tahapan yang akan dilalui antara lain: 
  • Melakukan pendaftaran di lobi pendaftaran, sampaikan bahwa anda akan melakukan mutasi kendaraan (biasanya sih petugasnya dah paham dilihat dari berkas yang dibawa) 
  • Menuju ke bagian mutasi kendaraan, dibagian ini Anda akan menapatkan nomor polisi yang baru (inilah yang perlu dibawa ke POLDA/POLRES setempat) 
  • Menyelesaikan pembayaran Administrasi penerbitan STNK dan BPKB di loket BRI 
  • Tahap selanjutnya adalah kembali ke POLDA/POLRES tujuan 
Langkah 7 Penyerahan Nomor Polisi dan Bukti Administrasi 
Penyerahan Nomor Polisi dan Bukti Administrasi ke bagian Mutasi Kendaraan di POLDA/POLRES tujuan . Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut. 
  • Menyerahkan berkas nomor polisi yang baru dan bukti pembayaran kepada petugas 
  • Berkas yang diajukan akan dicatat dan dicek kebenarannya, jika sudah sesuai Anda akan diminta untuk memfotokopi berkas rangkap 2 
  • Kembalikan berkas kepada petugas, setelah dilakukan pengarsipan akan diberikan berkas yang harus dibawa ke kantor Samsat 
  • Proses penerbitan BPKB yang baru, kurang lebih kurun waktu yang diperlukan adalah 1 minggu. Anda akan diminta kembali untuk mengambil BPKB pada waktu yang ditetapkan. 
Langkah 8 Penerbitan STNK
Penerbitan STNK di kantor samsat tujuan, tahapan yang akan dilalui antara lain:
  • Mendaftar di bagian lobi pendaftaran, pengecekan kelengkapan berkas. Jika sudah lengkap akan diberikan nomor antrean 
  • Proses penerbitan STNK memerlukan waktu yang lebih lama, Anda kudu bersabar untuk menunggu. 
  • Menyelesaikan pajak progresif, jika memiliki kendaraan lebih dari satu 
  • Pembayaran pajak kendaraan dalam hal ini yang dibayarkan adalah SWDKLJJ, Administrasi BPKB, Administrasi STNK besarannya tergantung kendaraan Anda 
  • STNK update terbit, cek datanya dengan baik sudah sesuai apa belum dengan kendaraan Anda
  • Pencetakan Pelat Nomor Kendaraan yang baru, selamat proses Anda sudah hampir finish 
Langkah 9 Pengambilan BPKB
Pengambilan BPKB update ke POLDA/POLRES tujuan. Kegiatan yang akan Anda lalui adalah. 
  • Mendaftar di bagian Mutasi , penyerahan bukti pengambilan BPKB 
  • Tunggu beberapa saat, selama proses pengecekan berkas BPKB 
  • Setelah Anda dipanggil, ingat untuk mengecek kesesuaian BPKB dengan kendaraan Anda 

Selamat... proses mutasi kendaraan sudah selesai. Mudah bukan? So.. menurut penulis lakukan proses ini sendiri tentu biaya yang Anda perlukan tidak akan menguras kantong terlalu dalam. Warga yang bijak tentu taat pajak. Nikmati kenyamanannya saat pembayaran pajak berikutnya.

Selasa, 11 Agustus 2020

Ruang Lingkup Biologi (2)

Materi


Kompetensi Dasar 
3.1 Mendeskripsikan ruang lingkup biologi serta objek permasalahan biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan (molekul, sel, jaringan, organ, individu, populasi, ekosistem, dan bioma) Indikator Pencapaian Kompetensi 
1. Menyebutkan tingkat organisasi makhluk hidup dari yang terkecil hingga yang terbesar 2. Menjelaskan peranan biologi bagi kehidupan manusia 

Materi 

Tingkat Organisasi Kehidupan Makhluk hidup mempunyai tingkat organisasi kehidupan. Makhluk hidup sederhana (uniseluler atau tersusun dari satu sel), tubuhnya tersusun dari molekul organik dan sel. Sedangkan makhluk hidup kompleks (multiseluler atau tersusun dari banyak sel), tubuhnya tersususun dari molekul organik, sel, jaringan, organ, dan sistem organ. 

Molekul Organik 

Molekul organik sering disebut sebagai molekul biologi. Molekul ini ditemukan di dalam tubuh makhluk hidup. Para ilmuwan kimia menemukan bahwa semua molekul organik mengandung atom karbon, di samping atom lainnya. Makhluk hidup membutuhkan molekul organik untuk: 1) menyediakan energi dan menjalankan proses kehidupan; 2) menyediakan bahan-bahan mentah untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh. Molekul-molekul organik dibutuhkan untuk menyediakan nutrisi bagi makhluk hidup. Empat kelompok utama molekul organik yang dibutuhkan oleh makhluk hidup adalah karbohidrat, lemak, protein dan asam nukleat. 
Karbohidrat (hidrat arang) merupakan senyawa yang mengandung unsur karbon, hidrogen, dan oksigen dengan rumus kimia Cn(H2O)n. Karbohidrat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida. 1) Monosakarida (karbohidrat sederhana) adalah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sederhana. Contoh monosakarida adalah glukosa, fruktosa, dan galaktosa. 2) Oligosakarida yang penting dalam tubuh adalah disakarida. Jika dihidrolisis, disakarida akan menghasilkan dua monosakarida. Contoh disakarida antara lain sukrosa, laktosa, dan maltosa. 3) Polisakarida (karbohidrat kompleks) menghasilkan lebih dari enam monosakarida jika dihidrolisis. Contoh polisakarida antara lain amilum, selulosa, dan glikogen. Makanan sumber karbohidrat dibutuhkan oleh tubuh sebagai sumber energi untuk melakukan kegiatan (aktivitas). Contoh makanan sumber karbohidrat antara lain beras, gandum, jagung, singkong, ubi, kentang, tepung, dan sagu. 
Lemak merupakan persenyawaan antara asam lemak dan gliserol. Lemak mempunyai beberapa fungsi antara lain sebagi sumber energi terbesar, pelarut vitamin (Vitamin A, D, E, dan K), sumber asam lemak esensial, pelindung organ tubuh, dan penyebab lamanya pengosongan lambung sehingga memberi rasa kenyang lebih lama. Bahan makanan sember lemak ada dua jenis yaitu lemak nabati (asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh) dan lemak hewani (asam lemak jenuh). Makanan berlemak yang penting adalah susu, minyak sayur, telur, keju dan daging. Sebagian lemak yang kita makan dengan segera kita gunakan. Sisanya disimpan sebagai cadangan makanan dalam bentuk lemak tubuh. Apabila terlalu banyak mengonsumsi lemak akan menyebabkan terjadinya obesitas. 
Protein terdapat dalam semua sel makhluk hidup, mengandung unsur karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Hewan membuat protein dari apa yang mereka makan, sedangkan tumbuhan membuat protein dari air, tanah dan garam-garam mineral. Protein dibedakan menjadi dua, yaitu protein hewani dan protein nabati. Contoh makanan sumber protein antara lain susu, telur, keju, ikan dan kacang-kacangan. 
Asam Nukleat merupakan molekul raksasa dengan fungsi spesifik yaitu menyimpan informasi genetik dan menurunkan kepada keturunannya. Susunan dan ikatan-ikatan yang terdapat pada asam nukleat akan menentukan apakah suatu makhluk hidup akan menjadi manusia atau ayam, ataukah suatu sel akan menjadi sel darah merah atau sel otot. 

Sel 

Semua makhluk hidup tersusun dari unit dasar yang disebut sel. Semua sel mempunyai fungsi khusus. Semua sel hewan dan sel tumbuhan mempunyai membran sel, sitoplasma dan inti sel (nukleus). Pada sel tumbuhan terdapat juga dinding sel, vajuola, dan umumnya mempunyai kloroplas. Organela sel berdasarkan struktur dan fungsinya dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut.
   
Organela Sel   
   
Struktur dan   Fungsi   
   
Membran sel   (membran plasma)   
   
berfungsi   sebagai pelindung sel, pengatur transportasi molekul, dan penerima rangsangan   dari luar sel. Membran sel pada hewan juga berfungsi sebagai pembatas antar   sel, sedangkan pada tumbuhan berfungsi sebagai pembatas antara isi sel dengan   dinding sel. Membran sel tersusun atas lipoprotein (lemak dan protein) dan   bersifat elastis atau tidak kaku.   
   
Sitoplasma   
   
cairan yang   terdapat di dalam sel, selain nukleoplasma. Sitoplasma berfungsi sebagai   tempat penyimpanan bahan kimia sel dan sebagai tempat berlangsungnya   metabolisme sel.   
   
Inti Sel   
   
Organela   terbesar di dalam sel. Berfungsi sebagai pengendali semua kegiatan sel dan   pembawa informasi genetik. Inti sel terdiri dari membran sel (untuk organisme   eukariotik), nukleoplasma, nukleolus (anak inti), dan kromosom.   
   
Dinding sel   
   
Struktur tebal   yang terdapat pada bagian terluar sel. Makhluk hidup yang mempunyai dinding   sel adalah bakteri dan tumbuhan. Dinding sel bakteri terdiri dari   polisakarida, lemak, dan protein. Dinding sel tumbuhan tersusun atas   polisakarida (hemiselulosa dan pektin). Dinding sel berfungsi sebagai   pelindung berbagai komponen di dalam sel sekaligus sebagai pemberi bentuk   sel.   
   
Membran sel   (membran plasma)   
   
berfungsi   sebagai pelindung sel, pengatur transportasi molekul, dan penerima rangsangan   dari luar sel. Membran sel pada hewan juga berfungsi sebagai pembatas antar   sel, sedangkan pada tumbuhan berfungsi sebagai pembatas antara isi sel dengan   dinding sel. Membran sel tersusun atas lipoprotein (lemak dan protein) dan   bersifat elastis atau tidak kaku.   

Jaringan 

Sel-sel dengan struktur dan fungsi yang sama bergabung membentuk jaringan. Beberapa jaringan tumbuhan dan hewan beserta fungsinya ditunjukkan pada tabel 2.2 berikut.
Tabel 2.2 Jaringan pada Tumbuhan
   
Jaringan   
   
Fungsi   
   
Epidermis   
   
Melindungi   jaringan di sebelah dalamnya, menjaga kehilangan air dalam jumlah besar, terlibat   dalam penyerapan air dan ion-ion   
   
Mesofil   
   
Berlangsungnya   proses fotosintesis   
   
Parenkim   
   
Menyimpan   air, mensintesis dan menyimpan zat cadangan makanan   
   
Jaringan   pengangkut   
   
Transport   atau pengangkutan zat, Xilem mengangkut air dan garam-garam mineral tanah,   Floem mengangkut air dan hasil fotosintesis   
   
Jaringan   penguat   
   
Menyokong   dan menguatkan bagian tubuh tumbuhan   

Tabel 2.3 Jaringan pada Hewan
   
Jaringan   
   
Fungsi   
   
Epitel      
   
sebagai   pelindung atau proteksi, kelenjar, penerima rangsang atau reseptor, pintu   gerbang lalu lintas zat   
   
Jaringan   Ikat   
   
mengikat   atau mempersatukan jaringan-jaringan menjadi organ dan berbagai organ menjadi   sistem organ, menjadi selubung atau melindungi jaringan atau organ tubuh   
   
Darah      
   
mengangkut   sari makanan, hormon, serta zat-zat sisa metabolisme sel, mencegah infeksi   oleh kuman   
   
Rangka      
   
menunjang   dan menjaga jaringan yang lembek, terlibat dalam gerak   
   
Saraf   
   
menerima   dan menghantarkan rangsang   
   
Otot      
   
menunjang   tubuh, terlibat dalam gerak   

Organ 

Kumpulan beberapa jaringan membentuk organ. Organ mempunyai struktur kompleks dengan fungsi khusus. Adanya berbagai jaringan yang membentuk suatu organ, memungkinkan suatu organ tersebut mempunyai kemampuan untuk melaksanakan fungsi hidup yang beraneka ragam. Semakin tinggi derajat suatu hewan semakin banyak organ tubuh yang dimilikinya. Contoh: usus terdiri atas beberapa macam jaringan antara lain jaringan pengikat serosa, jaringan otot polos memanjang, jaringan otot polos melingkar, jaringan pengikat longgar, jaringan epitel kubus atau kolumner berlapis tunggal, jaringan saraf, jaringan darah.  

Sistem Organ 

Pada organisme kompleks, beberapa organ bekerja bersama-sama untuk melakukan satu fungsi atau tugas penting. Organ-organ tersebut membentuk sistem organ. Sistem organ pada tumbuhan Sistem organ pada tumbuhan antara lain sistem reproduksi, sistem fotosintetik, sistem absorpsi, dan sistem pengangkutan
   
Sistem   reproduksi   
   
sistem   reproduksi pada tumbuhan biji adalah bunga. Setelah terjadi fertilisasi   (pembuahan) maka akan dihasilkan buah. Pada buah terdapat biji-biji yang   didalamnya mengandung embrio. Embrio ini kemudian akan tumbuh menjadi   tumbuhann baru.   
   
Sistem   fotosintetik   
   
daun   mempunyai peranan utama pada sistem fotosintetik. Sistem ini menyediakan   senyawa organik yang dibutuhkan tumbuhan untuk pertumbuhan dan   perkembangannya.   
   
Sistem   absorpsi   
   
sistem   absorpsi pada tumbuhan dilakukan oleh akar. Akar menyerap zat-zat anorganik   dan air dari tanah dan ditransportasikan ke sistem pengangkutan; akar   mempunyai cabang-cabang yang kuat dan banyak membentuk seperti jala dapat   menyokong atau membantu tumbuhan tumbuh tegak di atas tanah, juga membantu   penyerapan zat-zat anorganik dan air dalam jumlah banyak.   
   
Sistem   pengangkutan   
   
batang   berfungsi pada sistem pengangkutan. bahan-bahan makanan ditransportasikan ke   seluruh tubuh tumbuhan. Batang juga cukup kuat untuk melakukan fungsinya   sebagai sistem penunjang, menempatkan daun di posisi yang paling baik untuk   fotosintesis, dan menempatkan bunga untuk penyerbukan.   

Sistem Organ pada Hewan 
Seperti halnya pada tumbuhan, pada tubuh hewan pun beberapa organ tubuh yang berbeda saling berhubungan untuk bekerjasama melaksanakan fungsi hidup tertentu. Hubungan antar organ itulah yang disebut dengan sistem organ. Beberapa sistem organ, organ penyusun dan fungsinya dalam tubuh manusia
   
Sistem   Organ   
   
Organ   Penyusun   
   
Fungsi   
   
Sistem   saraf   
   
Otak,   sumsum tulang belakang, serabut saraf, dan simpul saraf   
   
menerima   dan menghantarkan rangsang, mengatur aktivitas tubuh, mengatur integrasi   
   
Sistem   respirasi   
   
Rongga   hidung, laring, batang tengkorak, dan paru-paru   
   
menyuplai   oksigen, membuang zat sampah berupa gas   
   
Sistem   otot   
   
Otot   dan tendon   
   
untuk   gerak aktif   
   
Sistem   rangka   
   
Tulang   tengkorak, tulang punggung, tulang rusuk, dan tulang anggota gerak   
   
melindungi   dan menguatkan tubuh, tempat melekatnya otot, tempat pembentukan sel-sel   darah   
   
Kulit      
   
Kulit,   rambut, dan kelenjar keringat   
   
melindungi   tubuh dari infeksi dan dehidrasi, menjaga dan mengontrol suhu tubuh, menerima   rangsang dari lingkungan luar tubuhnya berupa tekanan dan panas   
   
Sistem   Sirkulasi/ transportasi   
   
Jantung,   pembuluh darah, dan pembuluh limfa   
   
mengedarkan   zat makanan, melindungi tubuh dari penyakit   
   
Sistem   hormon   
   
Tiroid,   pituitari, dan kelenjar adrenal   
   
mengontrol   tubuh secara kimia, mengintegrasikan fungsi organ tubuh   
   
Sistem   ekskresi   
   
Ginjal,   ureter, uretra, dan kandung kemih   
   
mengeluarkan   zat-zat sampah hasil metabolisme dan menjaga keseimbangan sel dengan   lingkungannya   
   
Sistem   pencernaan   
   
Mulut,   faring, laring, usus halus, usus besar   
   
menyiapkan   makanan untuk digunakan tubuh   

Individu 

Sistem organ saling berinteraksi membentuk organisme atau makhluk hidup. Satu organisme dikenal juga dengan istilah individu. Kata individu berasal dari bahasa latin yaitu individuum yang berarti tidak dapat dibagi. Oleh karena itu individu diartikan sebagai makhluk hidup tunggal (sendiri). Misalnya seekor ikan, satu pohon mangga, dan seorang anak. Makhluk hidup disebut individu apabila memenuhi syarat-syarat berikut: satu individu selalu menggambarkan sifat tunggal, terjadi proses hidup sendiri, dan proses hidup yang satu dengan yang lainnya berbeda. Populasi Pada suatu tempat, individu satu dan individu lain yang sejenis saling berinteraksi dengan membentuk populasi. Misalnya seekor ikan yang hidup di sebuah sungai akan berinteraksi dengan seekor atau beberapa ekor ikan sehingga membentuk populasi ikan. Makhluk hidup dapat disebut satu jenis pabila memenuhi syarat-syarat berikut: 1) menempati habitat yang sama; 2) memiliki persamaan morfologi, anatomi, dan fisiologi; 3) jika mengadakan perkawinan maka akan menghasilkan keturunan yang fertil. Keturunan yang fertil adalah keturunan yang mampu berkembang biak secara kawin. 

Ekosistem 

Interaksi antara komunitas dan komponen abiotik membentuk sistem lingkungan yang disebut ekosistem. Misalnya ekosistem hutan tropis disusun oleh komunitas hutan dan komunitas sungai didukung juga oleh komponen abiotik seperti tanah, cahaya matahari, dan air. Berdasarkan proses pembentukannya ekosistem dibagi menjadi 3, yaitu ekosistem alami, ekosistem buatan, dan ekosistem suksesi.
   
Ekosistem   alami   
   
Ekosistem   yang terbentuk secara alami, tanpa adanya campur tangan manusia. misalnya   ekosistem laut, ekosistem hutan, ekosistem gurun pasir, ekosistem padang   rumput, dan sebagainya.   
   
Ekosistem   buatan   
   
Ekosistem   yang sengaja dibuat oleh manusia dengan tujuan untuk mensejahterakan   kehidupannya. Misalnya ekosistem sawah, ekosistem ladang, ekosistem kolam,   dan sebagainya.   
   
Ekosistem   suksesi   
   
Ekosistem   suksesi adalah ekosistem yang merupakanhasil suksesi lingkungan yang   sebelumnya didahului dengan adanya kerusakan. Suksesi berlangsung secara   perlahan-lahan dan memakan waktu yang lama. Suksesi dibagi menjadi dua,   yaitu: 1) suksesi primer, adalah proses terbentuknya ekosistem pada suatu   tempat yang awalnya belum pernah ditempati oleh suatu makhluk hidup sampai   terbentuknya ekosistem klimaks. Ekosistem klimaks adalah suatu ekosistem yang   sudah tidak bisa menampung lagi jenis baru karena semua nisia sudah terisi.   Nisia adalah kedudukan, tugas atau fungsi tertentu dari setiap organisme; 2)   suksesi sekunder, adalah proses terbentuknya ekosistem baru pada suatu tempat   yang sebelumnya pernah ditempati oleh suatu makhluk hidup. Misalnya suatu   daerah yang tertimpa bencana gunung meletus akan kehilangan semua makhluk   hidupnya. Setelah sekian lama, secara perlahan-lahan daerah tersebut akan   menjadi ekosistem baru.   

Bioma 

Bioma adalah ekosistem daratan utama di bumi yang dipengaruhi oleh iklim. Bioma terbentuk dari adanya interaksi antara faktor iklim (khususnya temperatur dan kelembaban) dengan kehidupan. Penamaan bioma umumnya didasarkan pada bentuk dan wujud komunitas secara keseluruhan, spesies dalam komunitas yang paling dominan dan sifat khas tumbuhan yang dominan. Atas dasar penamaan bioma tersebut, maka terdapat sembilan macam bioma di bumi, yaitu sebagai berikut.
   
Nama   Bioma   
   
Ciri-ciri   Bioma   
   
Daerah   ditemukannya   
   
Tundra   
   
Didominasi   oleh rumput dan lumut kerak (lichenes)   
   
Skandinavia,   Rusia, Siberia, dan Kanada   
   
Taiga   
   
Didominasi   oleh pohon yang daunnya berbentuk seperti jarum (konifer)   
   
Skandinavia,   Alaska, Kanada, dan Siberia   
   
Hutan   Gugur   
   
Hutan   yang hijau pada musim panas, menggugurkan daunnya pada musim dingin   
   
Amerika   Serikat bagian timur, Eropa barat, Asia timur, dan Chili   
   
Hutan   Hujan Tropis   
   
Didominasi   oleh pohon-pohon tinggi berdaun lebar dan selalu hijau (ever green), terdapat juga tumbuhan epifit dan tumbuhan liana   
   
Asia,   Afrika, Indonesia, Amerika Selatan   
   
Padang   Rumput   
   
Didominasi   oleh tumbuh-tumbuhan rumput (Gramineae),   tidak ditemukan tumbuhan jenis pohon   
   
Argentina,   Amerika Utara, Hongaria, dan Rusia Selatan   
   
Padang   Pasir (Gurun)   
   
Didominasi   oleh tumbuhan xerofit, tumbuh, berbunga dan berbuah dalam waktu pendek   
   
Gurun   gobi (RRC), gurun kalahari (Afrika selatan), gurun sahara (afrika Utara)   
   
Sabana   
   
Terdapat   padang rumput dan pepohonan   
   
Afrika,   Australia, dan Indonesia   
   
Hutan   Bakau (Mangrove)   
   
Didominasi   oleh tumbuhan bakau (Rhizopora),   kayu api (Avicennia), dan   Sonneratia, tumbuhan ini memiliki akar napas karena tanah dan airnya miskin   oksigen   
   
Daerah   tropik dan sub tropik pada daerah pasang surut di daerah landai di pantai   
   
Hutan   Lumut   
   
Didominasi   oleh tumbuhan lumut, terdapat juga lumut kerak (Lichenes)   
   
Pegunungan   

Antara dua bioma dipisahkan oleh suatu garis pembatas atau garis pemisah meskipun garis tersebut tidak jelas. Garis pemisah antara bioma disebut ecotone. Ecotone ditempati oleh tumbuhan dan hewan yang khas. 

Untuk lebih jelasnya Anda dapat melihat video berikut.
Habis belajar enak nih dengerin lagu...

Selasa, 04 Agustus 2020

Ruang Lingkup Biologi (1)


Materi

Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan ruang lingkup biologi serta objek permasalahan biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan (molekul, sel, jaringan, organ, individu, populasi, ekosistem, dan bioma)

Indikator Pencapaian Kompetensi

  1. Menjelaskan ciri-ciri biologi sebagai ilmu
  2. Mendata alat-alat berteknologi modern di bidang biologi
  3.  Menyebutkan cabang-cabang biologi beserta bidang kajiannya

Materi Ajar

Objek dan Ragam Persoalan Biologi

Setelah mempelajari kegiatan ini Anda diharapkan dapat: mendeskripsikan objek-objek dan persoalan Biologi pada tingkat molekul, sel, jaringan, organ, individu, populasi, ekosistem dan bioma.

Anda tentu telah mengetahui bahwa Biologi berasal dari bahasa Yunani yaitu bios (hidup) dan logos (ilmu). Biologi adalah cabang dari Sains (IPA) yang khusus mempelajari makhluk hidup dan gejala kehidupannya. Kajian atau bahasan dalam biologi sangatlah luas, meliputi seluruh makhluk hidup baik yang uniseluler, maupun yang multiseluler, baik yang hidup di dasart, di laut, di udara, maupun di dalam tanah. Singkatnya segala sesuatu yang memiliki “hidup” menjadi bahan kajian biologi.

Biologi sebagai salah satu ilmu banyak berperan menyelesaikan permasalah-permasalahan manusia. namun, seringkali ilmu ini tidak berperan secara langsung karena biologi sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu terapan. Sebagai contoh misalnya ilmu kedokteran, pertanian dan peternakan.

Biologi sebagai ilmu mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.

1.   Mempunyai objek kajian berupa benda konkret. Objek dapat dibedakan menjadi objek material dan objek formal. Objek material merupakan objek yang dibahas, sedangkan objek formal merupakan cara memandang objek tersebut. Contoh objek material biologi berupa makhluk hidup dan makhluk hidup yang pernah ada termasuk fosil. Objek formalnya berupa struktur, fungsi, dan interaksi dari makhluk hidup tersebut.

  • dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris, yaitu pengalaman nyata yang dapat dilakukan setiap orang.
  • sistematis, yaitu menggunakan langkah-langkah yang urut dan bersifat baku.
  • menggunakan cara berpikir yang logis dan konsisten.
  • hasil kajiannya bersifat objektif.
  • teori yang dihasilkan berlaku umum.

Apabila Anda sering memperhatikan lingkungan sekitar, maka Anda akan menyadari bahwa bumi ini dihuni oleh berbagai jenis makhluk hidup dan berbagai jenis benda tak hidup. Mengapa kita bisa membedakan antara makhluk hidup dan benda tak hidup? Apakah kita dapat menjawab secara pasti sesuatu atau objek yang kita amati termasuk makhluk hidup atau benda tak hidup?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, para biologiwan menggunakan ciri-ciri makhluk hidup. Artinya apabila kita mengamati suatu objek maka lihat ciri-cirinya. Jika ciri-ciri yang ditunjukkan adalah ciri-ciri makhluk hidup, maka objek tersebut termasuk makhluk hidup. Sebaliknya jika tidak menunjukkan ciri-ciri makhkluk hidup, maka objek tersebut termasuk benda tak hidup.

Ciri-ciri makhluk hidup adalah sebagai berikut.

  1.       Respirasi

  2.       Iritabilitas (peka terhadap rangsang)

  3.       Bergerak

  4.       Memerlukan makanan (nutrisi)

  5.       Pertumbuhan dan Perkembangan

  6.       Ekskresi

  7.       Reproduksi

Respirasi adalah proses pertukaran gas antara organisme dengan lingkungannya, bertujuan untuk mendapatkan energi. Respirasi dibedakan menjadi dua, yatiu repsirasi aerob dan anaerob. Respirasi aerob adalah respirasi yang membutuhkan oksigen, sedangkan respirasi anaerob adalah respirasi yang tidak membutuhkan oksigen. 

Iritabilitas adalah kemampuan organisme dalam menanggapi rangsangan untuk menyesuaikan diri pada perubahan lingkungan. Adanya iritabilitas memungkinkan makhluk hidup untuk mendeteksi atau mengetahui adanya perubahan di dalam atau di luar tubuhnya untuk merespon perubahan tersebut. Respon atau tanggapan terhadap perubahan yang terjadi biasanya melibatkan gerakan.

Bergerak berdasarkan konsep biologi tidak ditinjau dari terjadinya perubahan posisi atau kedudukan. Oleh karena itu tumbuhan juga memiliki kemampuan untuk bergerak. Kita dapat dengan mudah mengamati terjadinya gerakan pada hewan, karena gerakannya seluruh anggota tubuhnya bergerak aktif. Sebaliknya kita sulit mengamati pergerakan pada tumbuhan, karena gerakannya hanya terjadi pada sebagian anggota tubuhnya, bergerak lambat, dan tidak berpindah tempat. Misalnya gerak mekarnya bunga.

Memerlukan makanan (nutrisi). Nutrisi didapatkan makhluk hidup dari makanan. Makanan dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk respirasi, tumbuh, memperbaiki sel-sel yang rusak, dan reproduksi. Nutrisi yang dibutuhkan makhluk hidup berupa nutrisi makro () dan nutrisi mikro ()

Pertumbuhan dihubungkan dengan penambahan jumlah dan ukuran sel, sedangkan perkembangan dihubungkan dengan kematangan fungsi alat tubuh. Proses pertumbuhan dan perkembangan meliputi seluruh proses sejak terjadinya pembuahan sampai dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang tidak dapat dipisahkan. Misalnya ada anak yang pertumbuhannya normal tetapi karakter/kepribadiannya kurang baik, sebaliknya ada yang pertumbuhannya tidak normal tetapi karakter/kepribadiannya baik.

Ekskresi, semua makhluk hidup di dalam tubuhnya mengalami proses metabolisme. Pada proses ini tidak hanya menghasilkan zat yang dibutuhkan oleh tubuh saja, tetapi juga menghasilkan zat sisa (ekskreta). Apabila zat sisa ini disimpan terlalu lama di dalam tubuh, maka keseimbangan dalam tubuh akan terganggu, bahkan tubuh akan mengalami keracunan bila zat sisa tersebut tidak dikeluarkan. Oleh karena itu, makhluk hidup selalu mengadakan proses ekskresi. Zat sisa yang dihasilkan oleh makhluk hidup terdiri dari berbagai macam zat, seperti air, garam mineral, zat racun, dan nitrogen.

Reproduksi atau perkembangbiakan makhluk hidup bertujuan untuk mempertahankan atau melestarikan kelangsungan hidup jenisnya agar tidak punah. Reproduksi dapat terjadi secara aseksual (tak kawin) dan secara seksual (kawin). Pada reproduksi aseksual, misalnya dengan cara membelah diri menghasilkan idividu baru yang sama persis dengan induknya. Sedangkan reproduksi seksual, dihasilkan dari kombinasi informasi genetik kedua orangtuanya sehingga individu baru mempunyai sifat gabungan dari kedua orangtuanya

Objek atau kajian dalam biologi yang sangat luas atau beragam itu kini telah dikelompokkan atau diklasifikasikan oleh para ahli biologi menjadi 5 kingdom (Animalia, Plantae, Fungi, Protista, Monera). Selain kelima kingdom tersebut ada satu objek lain yang juga dikaji dalam biologi, yaitu Virus. Virus dipisahkan dari kelima kingdom karena tubuh virus tidak tersusun oleh sel melainkan oleh asam nukleat yang diselubungi protein dan belum merupakan sel. Sedangkan kelima kingdom tubuhnya sudah berupa sel (bagi organisme uniseluler) ataupun tersusun atas banyak sel (bagi organisme uniseluler).

Kelima kingdom diklasifikasikan berdasarkan karakteristik yang khas dari masing-masing organisme-organisme yang menyusunnya. Pengelompokkan ini sesuai dengan sistem klasifikasi yang dikemukakan oleh Robert H.B. Whittaker pada tahun 1969. Perhatikan Tabel 1 berikut mengenai Klasifikasi Makhluk Hidup menurut Whittaker.

   
Kingdom   
   
Organisasi   
   
Cara memperoleh makanan   
   
Ciri-ciri lain   
   
Cakupan    
   
Monera   
   
Sel tunggal sederhana, terkadang dalam   untaian   
   
Menyerap makanan, beberapa ada yang melakukan   fotosintesis   
   
Prokariotik, perkembangbiakannya   secara aseksual, motil, dan bergerak dengan flagel   
   
Bakteri dan alga hijau biru (blue   green algae)   
   
Protista   
   
Sel tunggal kompleks, terkadang dalam   bentuk filamen, koloni   
   
Menyerap makanan, beberapa da yang   melakukan fotosintesis atau menyerap makanan   
   
Eukariotik, perkembangbiakannya secara   seksual dan aseksual, mempunyai flagel dan cilia   
   
Protozoa, alga bersel tunggal termasuk   beberapa jenis jamur lendir   
   
Fungi   
   
Kebanyakan multiseluler dan berbentuk   filamen dengan sel-sel kompleks   
   
Heterotorof, dengan cara menyerap   makanan   
   
Tidak mempunyai flagel, memiliki spora   yang berperan dalam perkembangbiakan seksual dan aseksual   
   
Kapang dan jamur   
   
Plantae   
   
Multiseluler dengan sel-sel kompleks   
   
Autotrof, dengan cara melakukan   fotosintesis   
   
Eukariotik, dengan jaringan yang   berkembangbaik, terjadi pergiliran keturunan, dinding sel mengandung selulosa   
   
Lumut, paku-pakuan, tumbuhan   berbunga/berbiji   
   
Animalia   
   
Multiseluler dengan sel-sel kompleks   
   
Heterotorof, dengan cara mencerna   makanan   
   
Eukariotik dengan jaringan yang telah   berkembang baik, umumnya bergerak aktif   
   
Semua kelompok hewan mulai dari   porifera sampai dengan mamalia   





Bahkan dalam perkembangan terakhir, dunia makhluk hidup diklasifikasikan menjadi 6 kingdom (kerajaan) yaitu: Plantae, Animalia, Fungi, Protista, Archaebacteria dan Eubacteria.

Objek-objek kajian tersebut selanjutnya semakin berkembang seiring dengan kemajuan IPTEK, sehingga kajian masing-masing objek semakin kompleks atau rumit. Adapun kajian tersebut meliputi berbagai tema persoalan biologi antara lain menurut Biological Science Curriculum Study (BSCS), 1996 adalah sebagai berikut.

  1. Evolusi : bentuk-bentuk dan hasil-hasil perubahan

  2.  Interaksi dan saling ketergantungan

  3. Genetika berkelanjutan

  4. Pemeliharaan dari suatu keseimbangan yang dinamis

  5. Pertumbuhan, perkembangan dan diferensiasi

  6. Energi, materi dan organiasasi 

  7. Ilmu Pengetahuan Alam, Teknologi dan Masyarakat

Cabang-cabang Biologi

Biologi terus mengalami perkembangan melalui pengamatan dan eksperimen. Dari hasil pengamatan yang teliti dan pelaksanaan eksperimen yang semakin mendalam telah diperoleh ratusan penemuan tentang biologi. Penemuan-penemuan tentang biologi tersebut menyebabkan semakin banyaknya objek yang dipelajari dari biologi sehingga seorang ilmuwan tidak sanggup lagi mempelajari secara mendalam seluruh biologi sebagai satu objek studi untuk dikuasai. Beberapa cabang-cabang biologi dan bidang kajiannya dapat dilihat pada Tabel 1.2 dibawah ini

   
No   
   
Cabang Biologi   
   
Bidang Kajian   
   
1   
   
Akarologi   
   
Seluk-beluk hewan caplak   
   
2   
   
Anatomi   
   
Susunan bagian dalam tubuh makhluk   hidup   
   
3   
   
Bakteriologi   
   
Seluk-beluk bakteri   
   
4   
   
Bioteknologi   
   
Gabungan biologi dengan teknologi,   yaitu penggunaan proses biologi untuk penyediaan bahan-bahan dan jasa bagi   manusia   
   
5   
   
Botani   
   
Tumbuhan dengan segala kekhususannya   
   
6   
   
Ekologi   
   
Hubungan timbal balik antara makhluk   hidup dengan lingkungannya   
   
7   
   
Embriologi   
   
Perkembangan makhluk hidup (embrio),   mulai dari zigot sampai menjadi dewasa   
   
8   
   
Endokrinologi   
   
Sistem hormon tubuh   
   
9   
   
Entomologi   
   
Khusus mempelajari semua segi   kehidupan hewan serangga   
   
10   
   
Evolusi   
   
Perubahan makhluk hidup yang berjalan   sangat lambat dan dalam waktu yang cukup lama sehingga terbentuk spesies baru   
   
11   
   
Fisiologi   
   
Tentang kefaalan tubuh atau segala   proses kegiatan yang ada dalam tubuh   
   
12   
   
Genetika   
   
Proses penurunan sifat menurun pada   makhluk hidup atau hereditas   
   
13   
   
Histologi   
   
Tentang jaringan tubuh makhluk hidup   
   
14   
   
Helminthologi   
   
Seluk-beluk cacing (fermes)   
   
15   
   
Herpetologi   
   
Seluk-beluk amfibi dan reptil   
   
16   
   
Ichtyologi   
   
Seluk-beluk ikan   
   
17   
   
Mikologi   
   
Seluk-beluk jamur (fungi)   
   
18   
   
Mikrobiologi   
   
Tentang jasad renik atau makhluk hidup   berukuran kecil (mikroorganisme)   
   
19   
   
Morfologi   
   
Bentuk dan susunan keseluruhan tubuh   bagian luar makhluk hidup    
   
20   
   
Malakologi   
   
Seluk-beluk hewan-hewan lunak (siput)   
   
21   
   
Ornitologi   
   
Seluk-beluk burung (aves)   
   
22   
   
Parasitologi   
   
Tentang makhluk hidup yang bersifat   parasit   
   
23   
   
Palaeontologi   
   
Tentang fosil (kehidupan masa lampau)   hewan dan tumbuhan   
   
24   
   
Sitologi   
   
Tentang fungsi dan susunan sel   
   
25   
   
Taksonomi    
   
Tentang penamaan, perincian, dan   pengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan   sifat-sifatnya   
   
26   
   
Teratologi   
   
Tentang kemungkinan kelainan atau   cacat janin dalam kandungan   
   
27   
   
Virologi    
   
Seluk-beluk virus   
   
28   
   
Zoologi    
   
Tentang hewan   




Habis belajar, enak nih kalo dengerin lagu... biar fress