DEFINISI METODE ILMIAH
Metode ilmiah tersusun dari dua kata, yaitu “metode” dan “ilmiah”. Secara sederhana, metode sering diartikan sebagai cara untuk melakukan sesuatu. Dalam penelitian, metode adalah suatu ilmu tentang cara atau langkah-langkah yang ditempuh dalam suatu disiplin tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ilmiah adalah segala sesuatu yang bersifat ilmu, secara ilmu pengetahuan, atau memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Proses berfikir untuk mendapatkan cara penyelesaian yang mungkin berdasarkan bukti-bukti.
Menurut J. Sudarminta (2002), metode ilmiah adalah prosedur atau langkah-langkah sistematis yang perlu diambil guna memperoleh pengetahuan yang didasarkan atas persepsi indrawi dan melibatkan uji coba hipotesis serta teori secara terkendali.
Menurut Agung Nugroho, dkk (2009), metode ilmiah adalah suatu metode yang tersusun secara sistematis untuk memecahkan suatu masalah yang timbul dalam ilmu pengetahuan.
Jadi metode ilmiah adalah cara kerja dari ilmu pengetahuan, bersifat ilmiah serta merupakan langkah-langkah sistematis yang digunakan dalam ilmu-ilmu tertentu baik direfleksikan atau diterima begitu saja.
SYARAT METODE ILMIAH
Syarat metode ilmiah antara lain:
- Objektif
- Metodik
- Sistematik
- Berlaku umum
Objektif
Objektif artinya pengetahuan sesuai dengan objeknya atau didukung fakta empiris.
Metodik
Metodik artinya pengetahuan itu diperoleh dengan menggunakan cara-cara tertentu yang teratur dan terkontrol.
Sistematik
Sistematik artinya pengetahuan itu disusun dalam suatu sistem yang satu sama lain saling berkaitan dan saling menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh.
Berlaku umum
Berlaku umum artinya pengetahuan itu tidak hanya dapat diamati oleh seseorang atau beberapa orang saja, tetapi semua orang dengan cara eksperimen yang sama akan memperoleh hasil yang sama pula.
KRITERIA METODE ILMIAH
Kriteria metode ilmiah antara lain:
- Berdasarkan fakta
- Bebas dari prasangka
- Menggunakan prinsip-prinsip analisis
- Menggunakan hipotesa
- Menggunakan ukuran objektif
- Menggunakan teknik kuantifikasi
Berdasarkan fakta
Keterangan-keterangan yang ingin diperoleh dalam penelitian, baik yang akan dikumpulkan dan yang dianalisa haruslah berdasarkan fakta-fakta yang nyata. Janganlah penemuan atau pembuktian didasarkan pada daya khayal, kira-kira, legenda-legenda, atau kegiatan sejenis.
Bebas dari prasangka
Metode ilmiah harus mempunyai sifat bebas prasangka, bersih dan jauh dari pertimbangan subjektif. Menggunakan suatu fakta haruslah dengan alasan dan bukti yang lengkap dan dengan pembuktian yang objektif.
Menggunakan prinsip-prinsip analisis
Dalam memahami serta memberi arti terhadap fenomena, harus digunakan prinsip analisis. Semua masalah harus dicari sebab-musabab serta pemecahannya dengan menggunakan analisis yang logis, dan fakta yang mendukung dengan menggunakan analisis yang tajam.
Menggunakan hipotesa
Dalam metode ilmiha, peneliti harus dituntun dalam proses berpikir dengan menggunakan analisis. Hipotesa harus ada untuk memandu jalan pikiran ke arah tujuan yang ingin dicapai sehingga hasil yang ingin diperoleh akan mengenai sasaran dengan tepat. Hipotesa merupakan pegangan yang khas dalam menuntun jalan pikiran peneliti.
Menggunakan ukuran objektif
Kerja penelitian dan analisis harus dinyatakan dengan ukuran yang objektif. Ukuran tidak boleh dengan merasa-rasa atau menuruti hati nurani. Pertimbangan-pertimbangan harus dibuat secara objektif dan dengan menggunakan pikiran yang waras.
Menggunakan teknik kuantifikasi
Dalam memperlakukan data ukuran kuantitatif, jauhi ukuran-ukuran seperti: sejauh mata memandang, sejauh sebatang rokok, dan sebagainya. Kuantifikasi yang termudah adalah dengan menggunakan ukuran nominal, ranking, dan rating.
KARAKTERISTIK METODE ILMIAH
Adapun karakteristik dari metode ilmiah, antara lain sebagai berikut:
- Kritis dan Analitis
- Logis
- Testability
- Objektif dan Teoritis
- Empiris
- Sistematis
Kritis dan Analitis
Karakteristik pertama dari metode ilmiah adalah kritis dan analitis. Mendorong kepada suatu kepastian dan proses penelitian untuk mengindikasi masalah dan metode untuk mendapatkan solusinya.
Logis
Merujuk pada metode dari argumentasi ilmiah. Kesimpulan diturunkan dari bukti yang ada.
Testability
Penelitian ilmiah harus dapat menguji hipotesis dengan pengujian statistik yang menggunakan data yang dikumpulkan.
Objektif dan Teoritis
Ilmu pengetahuan mengandung arti pengembangan suatu struktur konsep dan teoritis untuk menuntun dan mengarahkan upaya penelitian.
Empiris
Metode ini pada prinsipnya bersandar pada realitas.
Sistematis
Sistematis artinya mengandung suatu prosedur yang cermat
TUJUAN METODE ILMIAH
Tujuan metode ilmiah dalam suatu proyek ilmiah adalah:
- Mendapatkan pengetahuan ilmiah (rasional, teruji) sehingga merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan.
- Merupakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis.
- Untuk mencari ilmu pengetahuan yang dimulai dari penentuan masalah, pengumpulan data yang relevan, analisis data dan interpretasi temuan, diakhiri dengan penarikan kesimpulan.
SIKAP ILMIAH
Beberapa karakter peneliti yang harus dikembangkan adalah:
- Mampu membedakan opini dan fakta
- Memiliki rasa ingin tahu
- Peduli terhadap lingkungan
- Jujur terhadap fakta
- Terbuka dan fleksibel
- Berani mencoba
- Berpendapat secara ilmiah dan kritis
- Bekerjasama
- Ulet dan gigih
- Bertanggungjawab
Mampu membedakan opini dan fakta. Opini adalah suatu pendapat yang belum teruji
kebenarannya melalui suatu penelitian. Fakta adalah hasil suatu penelitian yang
kebenarannya sudah teruji.
Memiliki rasa ingin tahu. Seorang peneliti biasanya selalu ingin mengetahui
segala hal. Keingintahuan dan minat atas segala sesuatu merupakan salah satu
dasar ditemukannya konsep, teori, dan hukum dalam bidang sains.
Peduli terhadap lingkungan. Sikap peduli terhadap lingkungan harus tertanam
dalam jiwa seorang peneliti karena suatu penelitian akan sia-sia jika proses
maupun hasilnya merusak lingkungan. Sikap ilmiah ini dapat diwujudkan dengan
ikut menjaga kelestarian lingkungan.
Jujur terhadap fakta. Seorang peneliti harus jujur dalam mengambil dan
mengolah data suatu penelitian. Tidak boleh ada pemalsuan (manipulasi) meskipun
hasilnya tidak sesuai dengan keinginannya.
Terbuka dan fleksibel. Seorang peneliti harus terbuka dalam menyampaikan
hasil kajiannya. Terbuka disini berarti mau menerima masukan, saran dan
kritikan agar hasil penelitian menjadi lebih baik.
Berani mencoba. Rasa ingin tahu tentang sesuatu tidak akan pernah
terwujud tanpa keberanian untuk mencoba. Seorang peneliti harus berani untuk
mencoba mencari jawaban atas berbagai pertanyaan yang ada di pikirannya.
Berpendapat secara ilmiah dan kritis. Seorang peneliti harus mampu berpendapat secara
ilmiah dan kritis. Setiap pendapat harus mempunyai dasar yang kuat dan tepat. Oleh
karena itu, seorang peneliti harus banyak membaca buku-buku literatur untuk
menambah wawasan.
Bekerjasama. Pada saat melakukan percobaan seorang peneliti harus
mampu bekerjasama dengan orang lain sehingga percobaan dapat berhasil dengan
baik.
Ulet dan gigih. Seorang peneliti tidak boleh cepat berputus asa. Jika
gagal dalam suatu penelitian, peneliti harus segera mencari penyebab kegagalan
itu dan mencobanya lagi untuk memperoleh kesuksesan.
Bertanggungjawab. Dalam melakukan
penelitian, seorang peneliti harus dapat bertanggungjawab terhadap hasil
penelitiannya. Selain itu, keselamatan tim dan keselamatan lingkungan juga
menjadi tanggungjawabnya.
LANGKAH-LANGKAH PENULISAN ILMIAH
Langkah-langkah penelitian secara umum terdiri dari 7 langkah penting antara lain:
- Mengidentifikasi Masalah
- Observasi
- Hipotesis
- Eksperimen
- Analisis Hasil
- Kesimpulan
- Publikasi Hasil
Mengidentifikasi Masalah
Permasalahan merupakan pertanyaan ilmiah yang harus diselesaikan. Permasalahan dinyatakan dalam pertanyaan terbuka yaitu pertanyaan dengan jawaban berupa suatu pernyataan, bukan jawaban ya atau tidak.
- Batasi permasalahan seperlunya agar tidak terlalu luas
- Pilih permasalahan yang penting dan menarik untuk diteliti
- Pilih permasalahan yang dapat diselesaikan secara eksperimen
Observasi
Setelah topik yang akan diteliti dalam proyek ilmiah ditentukan, langkah pertama untuk melakukan proyek ilmiah adalah melakukan observasi awal untuk mengumpulkan informasi segala sesuatu yang berhubungan dengan topik tersebut melalui pengalaman, berbagai sumber ilmu pengetahuan, berkonsultasi dengan ahli yang sesuai.
- Gunakan semua referensi: buku, jurnal, majalah, koran, internet, interview
- Kumpulkan informasi dari ahli: instruktur, peneliti, spesialis
- Lakukan eksplorasi lain yang berhubungan dengan topik.
Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu ide atau dugaan sementara tentang penyelesaian masalah yang diajukan dalam proyek ilmiah. Hipotesis dirumuskan atau dinyatakan sebelum penelitian yang seksama atas topik proyek ilmiah dilakukan, karenanya kebenaran hipotesis ini perlu diuji lebih lanjut melalui penelitian yang seksama. Yang perlu diingat, jika menurut hasil pengujian ternyata hipotesis tidak benar bukan berarti penelitian yang dilakukan salah.
- Gunakan pengalaman atau pengamatan sebelumnya sebagai dasar hipotesis
- Rumuskan hipotesis sebelum memulai proyek eksperimen
Eksperimen
Eksperimen dirancang dan dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Perhitungkan semua variabel, yaitu semua yang berpengaruh pada eksperimen.
- Usahakan hanya satu varibel bebas selama eksperimen
- Pertahankan kondisi yang tetap pada variabel-variabel yang diasumsikan konstan
- Lakukan eksperimen berulang kali untuk memvariasi hasil
- Catat hasil eksperimen secara lengkap dan seksama
Beberapa variabel dalam eksperimen antara lain:
- Variabel
bebas, adalah variabel yang sengaja dibuat tidak sama dalam suatu eksperimen
(faktor yang mempengaruhi)
- Variabel
terikat, adalah variabel yang muncul karena perlakuan variabel bebas (faktor
yang dipengaruhi)
- Variabel
kontrol, adalah variabel yang dibuat sama dalam suatu eksperimen
- Variabel pengganggu, adalah
variabel yang tidak diharapkan tetapi dapat mengganggu hasil eksperimen. Variabel
pengganggu ini harus diusahakan tidak ada.
Analisa Data
Data diperoleh dari hasil eksperimen. Data hasil
eksperimen dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu data kualitatif dan data
kuantitatif.
Data
kualitatif yaitu data yang disajikan dalam bentuk uraian atau deskripsi. Data kualitatif diolah secara deskriptif naratif dengan membandingkan hasil pengamatan dan studi
literatur berdasarkan hasil triangulasi
(uji validitas data).
Data kuantitatif yaitu
data yang tidak disajikan dalam bentuk angka tetapi dalam bentuk deskripsi. Data
kualitatif diolah dalam bentuk tabel, grafik, atau diagram sehingga mudah
dipahami orang lain. Selanjutnya, hasil olahan data tersebut dibandingkan
dengan teori, fakta, dan konsep yang ada dalam studi literatur.
Kesimpulan
Kesimpulan proyek merupakan ringkasan hasil proyek eksperimen dan pernyataan bagaimana hubungan antara hasil eksperimen dengan hipotesis.
Kesimpulan dapat diakhiri dengan memberikan pemikiran untuk penelitian lebih lanjut. Jika hasil eksperimen tidak sesuai dengan hipotesis
- Jangan ubah hipotesis
- Jangan abaikan hasil eksperimen
- Berikan alasan yang masuk akal mengapa tidak sesuai
- Berikan cara-cara yang mungkin dilakukan selanjutnya untuk menemukan penyebab ketidaksesuaian
- Bila cukup waktu lakukan eksperimen sekali lagi atau susun ulang eksperimen.
Publikasi Hasil
Hasil penelitian dipublikasikan kepada khalayak dalam bentuk laporan penelitian, misalnya jurnal ilmiah. Naskah publikasi memuat:
- Abstrak
- Pendahuluan
- Teori dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Diskusi
- Referensi/Daftar Pustaka
Contoh jurnal ilmiah hasil eksperimen dapat dilihat di link berikut.